pengujian sifat minyak dan lemak



1.      PENDAHULUAN

1.1 .LATAR BELAKANG
Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid , yaitu senyawa organik yang terdapat  di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar,misalnya dietil  eter  (C2H5OC2H5), Kloroform(CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya, lemak dan minyak dapat larut dalam  pelarut yang disebutkan di atas  karena lemak dan minyak mempunyai polaritas ynag sama dengan pelaut tersebut. Bahan-bahan dan senyawa kimia akan mudah larut dalam pelarut yang sama polaritasnya dengan zat terlarut .  Tetapi polaritas bahan dapat berubah karena adanya proses  kimiawi. Misalnya asam lemak dalam larutan KOH berada dalam keadaan terionisasi dan menjadi lebih polar dari aslinya sehingga mudah larut serta dapat diekstraksi  dengan air. Ekstraksi asam lemak yang terionisasi ini dapat dinetralkan  kembali dengan menambahkan  asam sulfat encer (10 N) sehingga kembali menjadi tidak terionisasi dan kembali mudah diekstraksi  dengan pelarut non polar. Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol” .  Jadi lemak dan minyak juga merupakan senyawaan ester . Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam karboksilat dan gliserol . Asam  karboksilat ini juga disebut asam lemak  yang mempunyai rantai hidrokarbon  yang panjang dan tidak bercabang.


2.Tujuan
Pada akhir praktikum, mahasiswa diharapkan mampu:
Menentukan secara kasar berat molekul minyak dan kemak






3. ALAT DAN BAHAN
4.1.ALAT
            4.1.1.tabung reaksi
            4.1.2.raktabung reaksi
            4.1.3.pipet volume
            4.1.4.pipet tetes


4.2.BAHAN
            4.2.1.minyak
            4.2.2.KOH 0,5 N
            4.2.3.HCl 0,5N
            4.2.4.indikator PP


4.PELAKSANAAN PRAKYIKUM
            5.1. timbang minyak sebanyak 5 gram dalam Erlenmeyer
            5.2. tambahkan sebanyak 50 ml KOH 0.5 N alkoholik
            5.3. tutup dengan pendingin,selanjutnya didihkan sampai minyak tersabunkan
                   Secara sempurna di tandai dengan tidak terlihat butir butir lemak atau minyak
                   Dalamkeadaan larutan
            5.4. setelah didinginkan titrasi dengan HCl 0.5N menggunakan indicator PP
            5.5. amati perubahan yang terjadi
            5.6.ulanggi percobaan satukalii lagi


5.HASIL PENGAMATAN


·         Minyak 5 gram + KOH 50 ml + PP 3 tetes                   warna merah muda
           
            Di titrasi HCl 44 ml                 tidak berwarna

·         Air 5 gram + KOH 50 ml + PP 3 tetes                 warna keunguan

Di titrasi HCl 46 ml                tidak berwarna





6.PERHITUNGAN
           
Diketahui :  Masa minyak = 5,201 gram
                    Masa air         =5,132 gram
                    Ts                  = 44 ml
                    Tb                  = 46 ml
                    N HCl           = 0,5
                    BM KOH      = 56

Ditanya ? angka penyabunan


Jawab :  (Ts – Tb).N HCl . BM KOH
                                            Berat Masa         
                             : (46 – 44) . 0,5 . 56
                                         5,201

                             :10,76

7.PEMBAHASAN
            Penentuan bilangan penyabunan ini dapat dipergunakan untuk mengetahui sifat minyak dan lemak. Pengujian sifat ini dipergunakan untuk membedakan lemak yang satu dengan yang lainnya. Selain untuk mengetahui sifat fisik lemak atau minyak, angka penyabunan juga dapat dipergunakan untuk menentukan berat molekul minyak dan lemak secara kasar.
Apabila sampel yang akan diuji disabunkan dengan larutan KOH berlebih dalam alkohol, maka KOH akan bereaksi dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi dengan satu molekul minyak atau lemak. Larutan alkali yang tertinggal tersebut kemudian ditentukan dengan titrasi dengan menggunakan asam, sehingga jumlah alkali yang turut
bereaksi dapat diketahui. Pelarut yang dipergunakan untuk melarutkan KOH adalah Alkohol, penambahan alkohol dimaksudkan untuk melarutkan asam lemak hasil hidrolisis agar dapat membantu mempermudah reaksi dengan basa dalam pembentukan sabun. Kesalahan yang timbul pada saat titrasi adalah penentuan titik akhir, kesalahan ini disebabkan karena perubahan warna yang seharusnya yerjadi adalah dari coklat pekat, kemudian kuning, lalu berubah menjadi putih pucat. Perubahan warna dari kuning ke putih tersebut tidak terlalu kontras dan menyebabkan titik akhir sulit ditentukan. Untuk mengetahui hasil pengujian tersebut benar atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan titrasi blanko




8.KESIMPULAN

Dapat di simpulkan bahwa:
 Lemak adalah senyawa yang tidak larut dalam air yang dapat dipisahkan dari sel dan jaringan dengan cara ekstrasi menggunakan pelarut organic yang non polar,misalnya dietil eter atau kloroform. Oleh sebab itu,senyawa ini dibagi menurut sifat fisiknya yaitu senyawa yang larut dalam pelarut non polar dan yang tidak larut dalam air. Meskipun struktur lemak beracam macam semua lemak mempunyai sifat struktur yang spesifik,yaitu mempunyai gugusan
hidrokarbon hidrofob yang banyak sekali dan sedikit gugusan hidro karbon hidrofil. Hal ini menggambarkan sifat struktur lemak yang tidak dapat larut dalam air tetapi larut dalam pelarut non polar.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 comments:

Supriyono said...

ternyata sifat lemak begitu ya gan
thanks infonya

Post a Comment