TUGAS
MATA KULIAH ILMU TILIK TERNAK
LAPORAN
KUNJUNGAN LAPANG
PASAR
HEWAN GLENMORE

Disusun oleh
YOGI
FATHORROHMAN
C31120718
PROGRAM STUDI
PRODUKSI TERNAK
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Bisa di katakana
bahwa hewan ternak merupakan salah satu penunjang kebutuhan pokok hidup
manusia.Hewan merupakan sumber protein hewani yang sangat di perlukan bagi
tubuh,namun banyak masyarakat yang kurang menyadari aplikasi ilmu peternakan
yang di gunakannya,mereka hanya menginginkan hasil jadinya,maka dari
itu,melalui penilitian dan penyusunan laporan ini di harapkan pembaca dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan bermanfaat bagi semua yang
membacanya.
Pasar hewan
merupakan tempat untuk menjual hewan yang meliputi sapi, kambing dan domba.
Pasar hewan beroperasi hanya 1 kali tiap minggunya, selain jual beli hewan
ternak pasar hewan biasanya menyediakan peralatan dalam usaha peternakan
seperti aksesoris hewan,kalung sapi, clurit, topi untuk peternak dll.
Pasar hewan glenmore terletak di
kabupaten banyuwangi, pasar beroperasi setiap hari jum’at dan tutup pada pukul
14.00 WIB. Pasar tersebut menjual tiga macam hewan ternak yaitu domba , sapi
,dan kambing. Pasar hewan glenmore merupakan pasar hewan terbesar di
banyuwangi.
B. RumusanMasalah
1. Apa yang dilakukan juru taksir atau blantik
dalam menilai ternak yang baik dan unggul
di dalam pasar hewan ?
2.
Aara apa yang harus di lakukan untuk menentukan juara dalam kontes atau pameran
ternak ?
C. Tujuan
Diharapkan Mahasiswa mampu :
1. Memahami
aspek-aspek yang digunakan dalam menilai ternak dipasar hewan dan atau kontes ternak.
2. Memahami
prosedur dalam menilai ternak di pasar hewan daan atau kontes ternak.
3. Memahami
dalam menentukan harga jual ternak dipasar
hewan atau kontes ternak.
4. Memahami
dalam penentuan juara dlam kontes ternak di pasar hewan
ternak.
5. Menentukan
perkiraan hasil karkas berdasarkan pengamatan secara visual ternak di pasar hewan.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
Aplikasi
dari penguasaan judging atau penilaian terhadap ternak di lapang, digunakan
sebagai dasar penentuan harga jual dipasar, dan
juara pada suatu kontes atau pameran ternak. Titik temu harga jual ternak
antara peternak dengan pembeli ditentukan oleh juru taksir (blantik) dipasar
hewan.Penentuan harga jual dari blantik ke jagal atau pemotong didasarkan atas
perkiraan hasil karkas atau dagingnya dikalikan dengan harga daging saat itu.
Diantara juru taksir tingkat ketepatan memperkirakan hasil karkas tidak selalu
sama, tergantung dari pengalamannya.
Pada
suatu kegiatan kontes atau pameran ternak pada umumnya bertujuan untuk
mendapatkan ternak yang terbaik melalui tahapan penilaian. Ternak yang
mendapatkan nilai tertinggi berhak menyandang predikat terbaik sesuai dengan
kelas, tipe, dan jenis ternak dalam bentuk sertifikat.
Kegiatan
dengan Juru Taksir Sapi
a. Nama :
Sunoto(pemilik sapi)
b. Umur :
(53 tahun)
c. Pengalaman
kerja : (Petani)
d. Jumlah
anak buah : (0)
e. Kapasitas
(ekor) :
(2 ekor)
f. Jenis
ternak :
(Sapi)
g. Transaksi
hari ini (ekor) : (2 ekor)
h. Peralatan :
-
i.
Bagian tubuh yang digunakan sebagai
standar penilaian :
-Pinggul
-paha
-Kepala
-punggung
*
Kegiatan dengan Juru Taksir Kambing
a. Nama : Jumari
b. Umur : (67 tahun)
c. Pengalaman
kerja : (Petani)
d. Jumlah
anak buah :
3 orang
e. Kapasitas
(ekor) : (9 ekor)
f. Jenis
ternak : (Kambing)
g. Transaksi
hari ini (ekor) : (9 ekor)
h. Peralatan :
-
i.
Bagian tubuh yang digunakan sebagai
standar penilaian :
-puggung
-paha
-pinggul
-kepala
Hasil
Kegiatan Bersama dengan Juru Taksir atau
Blantik
Jenis
Ternak Sapi/
domba/
kambing
|
Bangsa
Ternak
|
Perkiraan
Berat Hidup (kg)
|
Perkiraan
Berat Karkas (kg)
|
Perkiraan
Berat Daging (kg)
|
Harga
Beli ke Peternak/penjual
|
Harga
jual ke jagal/pembeli
|
Sapi
|
1.Limousin
|
±310 kg
|
±266 kg
|
±200 kg
|
Rp
14.000.000
|
Rp
15.500.000
|
|
2.Simmental
|
±350 kg
|
±293 kg
|
±220 kg
|
Rp
14.500.000
|
Rp
15.500.000
|
Kambing
|
1.kacang
|
± 13 kg
|
±10 kg
|
± 8 kg
|
Rp
1.200.000
|
Rp
1.300.000
|
Menentukan Nilai Sapi
Potong Berdasaskan Skor Urat Daging Sapi Hidup dan Skor Kategori Kegemukan.
Bangsa Sapi (nomor)
|
Sampel sapi
|
Skor Urat Daging(A-E)
|
Skor Kegemukan
(1-5)
|
Kriteria Kegemukan
|
1.
|
Sapi peranakan
limousin “A”
|
B
|
|
|
|
4
|
Sangat gemuk
|
||
2.
|
Sapi peranakan limousin“B”
|
B
|
|
|
|
3
|
Sedang
|
||
3.
|
Sapi peranakan limousin “C”
|
B
|
|
|
|
4
|
Gemuk
|
||
4.
|
Sapi peranakan limousin“D”
|
C
|
|
|
|
3
|
Sedang
|
||
5.
|
Sapi peranakan limousin “E”
|
B
|
|
|
|
5
|
Sangat Gemuk
|
v Prosedur
penlaian sapi potong

-Perdagingan
Sangat berat =A
-Perdagingan
Berat =B
-Perdagingan
Sedang =C
-Perdagingan
Cukup =D
-Perdagingan
Ringan =E
v Skor
Kegemukan : dalam penilaiannya katagori
kegemukan di bedakan sebagai berikut:
1. Nilai
1 : sangat kurus
2. Nilai
2 : kurus
3. Nilai
3 : sedang
4. Nilai
4 : gemuk
5. Nilai
5 : sangat gemuk
v Prosedur penetapan juara
Berdasarkan
lima macam sapi telah di nilai, di dapatkan hasil atau peringkat mulai dari
sapi terbaik sampai terendah yaitu sebagai berikut :
1. PeranakanLimusin E ( juara )
2. PeranakanLimusin
A
3. PeranakanLimusin
C
4. PeranakanLimusin
B
5. PeranakanLimusin
D
PEMBAHASAN
Pada praktikum lapang, kami melakukan
wawancara dengan dua orang yang masing- masing membawa jenis ternak yang
berbeda yaitu Bapak Sunoto yang membawa dua ekor sapi (limousin dan simmental)
dan Bapak Jumari sebagai blantik yang membawa 9 ekor kambing. Data menunjukkan
bahwa menurut bapak sunoto yang
memperkirakan sapi limousin mempunyai bobot hidup 310 kg ,memiliki berat karkas
sekitar 266 kg dan berat daging sekitar 200 kg. Untuk sapi simmental di
perkirakan mempunyai bobot hidup 350 kg , memiliki berat karkas sekitar 290kg,
dan berat daging sekitar 220 kg. Sedangkan menurut wawancara dari bapak Jumari,kambing
kacang memilki bobot hidup 13 kg,memiliki berat karkas sekitar 10 kg dan berat
daging sekitar 8 kg. Cara yang di lakukan oleh juru taksir atau blantik dalam
menentukan penilaian ternak diantaranya
dengan melihat bagian tubuh ternak seperti paha dan punggung . Sedangkan dalam penilaian ternak sapi potong
berdasarkan teori yang di berikan pada mata kuliah Ilmu Tilik Ternak di
Politeknik Negeri Jember adalah sebagai berikut :
1.
Tubuh
a. Sesuai dengan bangsa dan tipe
produksinya.
b. Menunjukkan kemampuan poduksi.
2.Bagaian tubuh ternak
potong
a.Kepala : panjang, lebar, dan
banyak daging
b.Mata : besar dan bersinar
c.Leher
: pendek, tebal dengan lipatan kulit halus.
d.Punggung :lurus dan lebar mulai
dari gumba, punggung kepinggang harus mendatar.
e. Pinggang : panjang dan lebar
f.Kaki
:kuat, letak kedua kaki belakang kokoh dan luas.
g.Dada :lebar, tulang rusuk panjang
dan luas.
h.Perut : besar
Dalam menentukan
berat badan dan menentukan berat karkas dan daging para juru taksir menggunakan
metode melihat bentuk tubuh seperti paha dan punggung. Hal tersebut bertolak
belakang dengan teori yang di ajarkan yaitu dalam menentukan berat badan kita
perlu mengukur panjang badan dan lebar dada, kemudian kita tentukan dengaan
memasukkannya kedalam rumus yang telah di pelajari misal rumus milik Eze iCatri
( BB= (3,59 X LD)- 287,38).
Dalam menentukan berat karkas hal yang perlu
di lihat adalah asal-usul bangsa. Misalnya sapi bali yang memiliki karkas
mencapai 56%, bilai ngin menghitung karkasnya, berat bobot hidup di kaliakan
dengan persentase karkas masing-masing bangsa.
Perkiraan
data tersebut berdasarkan pengamatan dari struktur tubuh ,kegemukan serta
perabaan tunuh ternak tersebut.Berbeda dengan teori yang kami dapat dari
internet,yang mengemukakan bahwa prosentase karkas 45-57% dari bobot hidup, dan
daging 75% dari karkasnya.Berdasarkan teori tersebut jika bobot hidup sapi
limousin sekitar 310 kg,maka berat karkas sekitar 139,5-176 kg,dan berat daging
sekitar 132,5 kg. Bobot hidup sapi simmental sebesar 350 kg,maka beratkarkasnya
sekitar 157,5-199,5 kg,dan berat daging 149,6 kg. Sedangkan untuk kambing
kacang yang memiliki bobot hidup 13 kg ,memiliki berat karkas sekitar 5,5-7.5
kg,dan berat daging sekitar 4 kg. Di lihat dari postur tubuh ternak tersebut,
bapak Sunoto ingin menjual sapi limousin dengan patokan harga Rp
15.500.000 dari harga pembelian awal
sebesar Rp 14.000.000 dan untuk sapi simmental di jual dengan harga Rp
1.500.000 dari pembelian awal sebesar Rp1.450.000 dari petani sekitar.Sedangkan
untuk kambing ,bapak jumari akan menjualnya dengan harga Rp 1.300.000 dari
pembelian awal sebesar Rp1.200.000 .
Selain
wawancara dengan kedua blantik, kami juga melakukan pengamatan terhadap
beberapa sapi potong yang ada di pasar hewan tersebut. Kami mengamati 5 sampel
sapi potong yang menurut data dalam tabel yang ada,rata-rata kondisi sapi
tersebut gemuk berdasarkan kriteria kegemukan. Berdasarkan skor kegemukan,
terdapat dua sapi yang memiliki skor 3, dua yang memiliki skor 4 ,dan seekor
sapi memiliki skor 5. Sedangkan menurut kriteria skor urat danging,dari kelima
sampel hanya satu sapi yang memiliki skor ”C”,keempat sapi lainnya memiliki
skor “B”.kegemukan kelima sampel terebut di pengaruhi oleh beberapa faktor
seperti pemberian pakan, kondisi kandang serta perawatan dari pemiliknya.Kegemukan
tersebut juga mempengaruhi penenuan harga ternak saat melakukan transaksi
penjualan.semakin gemuk dan bagus postur tubuhnya,maka semakin tinggi pula
harga per ekor dari ternak tersebut.
Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan dengan juru
taksir di pasar hewan, banyak terjadi perbedaan teori yang digunakan, misalnya
menentukan jenis bangsa terutama pada ternak kambing dan domba . selain itu
dalam menentukan berat hidup, berat karkas dan berat daging para juru taksir
atau blantik menentukannya hanya dengan melihat performa tubuh ternak seperti
punggung,pinggul dan dada. Hal tersebut sangat berbeda dengan cara yang di
ajarkan pada mata kuliah di Politeknik Negeri Jember dan data yang ada di
internet. Selain itu dalam menentukan harga, rata-rata para blantik mengambil
laba Rp 500.000 untuk ternak sapi potong dan Rp 100.000 untuk ternak
kambing pada tiap ekornya.
2. Pada
kegiatan penilaian ternak dapat di simpulkan, prosedur penilaian didasarkan dalam penilaian urat daging dan
penilaian kegemukan . Sehingga dalam penilaian 5 ekor sapi dapat di tentukan
juaranya yaitu Sapi Limusin E.
2 comments:
wah baru tahu kalau mengetahui bobot badan ternak itu dapat diperkirakan dengan rumus
trimakasih sangat bermanfaat
ternyata prosedur penilaian hewan ternak bisa dilihat dari urat daging ya gan
Post a Comment